Buku Petunjuk Bagi Umat Manusia (Handbook for Mankind)
Di dalam buku ini, Bhikkhu Buddhadasa menekankan bahwa keseluruhan Buddha Dhamma tidaklah lain daripada ajaran yang menyangkut “kenyataan sebagaimana adanya”.
Merupakan kenyataan yang perlu dicatat bahwa di dalam buku ini, Bhikkhu Buddhadasa telah menjelaskan makna dari suatu topik, dengan demikian mencakup inti dari keseluruhan ajaran agama Buddha atau Tipitaka. la mengatakan bahwa agama Buddha adalah ajaran yang mengajarkan seseorang untuk mengetahui cukup yang ini saja: “kenyataan sebagai-mana adanya”. Semua bab di dalam buku ini membahas tentang lima kelompok kehidupan, empat jenis keterikatan, intuisi secara alami (bab VII), intuisi me-lalui metode praktis (bab VIII), dan topik-topik lain yang mengacu pada “kenyataan sebagaimana adanya”.
Ungkapan “kenyataan sebagaimana adanya” kelihatannya agak mudah untuk dipahami, seakanakan tidak ada manfaat untuk memikirkan maknanya. Akan tetapi, tampaknya ini merupakan sudut pandang umat awam atau mereka yang berpandangan materialisme. Bila berpikir dalam bahasa Dhamma, bagaimana pun, pengetahuan akan “kenyataan sebagaimana adanya” berarti “mengetahui hal-hal sebagaimana adanya“, dalam bahasa Pali, yathabhuta nanadassana, yaitu menembusi Tiga Corak Umum dari segala sesuatu yang ada (tilakkhana); pemahaman akan “kenyataan sebagaimana adanya” untuk selanjutnya bisa ditafsirkan sebagai mengetahui “assada, adinava, dan nissarana” dari segala sesuatu yang berkondisi, yaitu kepuasan yang muncul dari semua benda-benda itu, penderitaan bawaannya, dan pembebasan akhir; akhirnya “kenyataan sebagaimana adanya” mengarah secara langsung pada Pencerahan.
Semoga “welas asih” sejati dalam pikiran anda berkembang; semoga ini muncul dalam pikiran dari semua makhluk di dunia.
(Kata Pendahuluan)
START READING |