Mengenai-Kelahiran-Concerning-Birth-Buddhadasa-ID

Mengenai Kelahiran (Concerning Birth)

Buddhadasa Bhikkhu

Buddhadāsa memberikan perhatian khusus terhadap konsep “kelahiran” sebagai kelahiran “ego”, bentuk mental dari kelahiran. Beliau menggunakan istilah “kelahiran berulang” sesekali, tetapi tidak pernah dalam makna biasanya, yaitu, untuk menggambarkan sesuatu yang terjadi dari kehidupan fisik ke kehidupan fisik “lingkaran kelahiran berulang” yang begitu dipegang teguh oleh para kaum tradisional. Beliau lebih suka menjelaskan dalam batasan pengalaman yang dapat dialami secara nyata.

Istilah “jāti” diartikan sebagai “kelahiran”, dan bukan “kelahiran berulang”. Buddhadāsa berpendapat bahwa Buddha tidak mengajarkan hal seperti itu, jadi tidak menyibukkan dirinya dengan apa yang mungkin atau tidak mungkin terjadi begitu kematian secara fisik telah terjadi, yang menurut beliau tidak dapat diketahui secara pasti, dan bagaimanapun, tidak dapat dialami secara pribadi.

Sebaliknya, Ajahn tidak pernah menyangkal kemungkinan “kelahiran berulang”, dan mengakui konsep tersebut memiliki nilai dalam sistem sosial yang masih didominasi oleh ketidaktahuan: terutama sebagai alat bantu sosial, tetapi juga sebagai sarana untuk tujuan lain yaitu, sebagai saluran melalui mana orang dapat tiba pada pemahaman yang bermanfaat tentang ajaran Buddha.

Yang beliau maksud dengan itu adalah bahwa orang dapat melihat bagaimana ilusi “diri”-yang sebenarnya adalah sumber dari semua penderitaan manusia-dipertahankan terus oleh pencarian kita terhadap stimulasi yang terus-menerus, terhadap yang menyenangkan, yang mestinya dapat dikendalikan jika seseorang merasakannya sebagai kebutuhan, sehingga mengurangi keegoisan dan dukkha yang terkait.

Kata Pengantar Penerjemah (dari bahasa Thailand ke bahasa Inggris)

START READING

PDF

Share